Selasa, 22 Mei 2012

Teman lama - Pelacur

Semalam mimpi aneh..

Bencana alam Tsunami 2004 menewaskan banyak teman-teman masa sekolah, termasuk seorang sobatku Tresya juga menjadi korban maut bencana.

Tapi semalam aku tiba-tiba mimpi dan bertemu dengan dia, sulit dipercaya karena batinku tau dia sudah meninggal, gak tahan untuk tanya..

Aku: Tre kok lama tak bertemu gak berubah ya...?

Suasana disana adalah tempat tongkrongan, ada beberapa perempuan rambut panjang yg berusaha menarik perhatian dengan binal.. aku gak tau tempat apa itu..

Tresya: hey.. aku yeah begini.. (dengan senyum simpul sederhana dan manis)

aku teringat tubuh, mata dan senyum itu adalah masih persis sama seperti suatu kali kami ke Pulau Weh, pagi2 sekali dia menghilang, kami sibuk mencari.. dan aku lupa ada janji mau liat matahari terbit di dermaga.. jadi kami ke dermaga, benar saja dia sudah duduk disana sejak subuh. Dia masih persis sama seperti itu..

Aku: err.. ngapain sekarang Tre? kerja?

Tresya: Iya aku melacur sekarang.. dan punya seorang anak cewek..

Aku:.. *speechless

tetap dengan ketenangan yang terkendali.. aku gak mau menghakimi, aku gak tau apa-apa tentang hidupnya, aku hanya ingin yang terbaik untuk Tre.. saat itu tercetus pemikiran untuk menawarkannya pekerjaan tapi aku juga takut akan menyinggung perasaannya.

Tresya: Aku pelacur khusus Lesbian..

Tanpa beban dia mengucapkan kalimat itu.. aku semakin shock! menggila dengan prasangka-prasangka aneh dibenakku.. ada banyak pertanyaan yang membuncah ingin ku tumpahkan..
Pantas saja perempuan-perempuan tadi.. mungkin dia berpikir aku adalah salah satu pelanggan yang ingin membeli jasa pemuasan nafsu oleh perempuan..

Aku mendekat pada Tre.. mungkin aku bisa melihat lebih jelas apa yang terjadi dalam tubuh mungil yang dulu ku kenal..Aku juga menyentuh pundaknya sampai pada dadanya tepat pada detak jantungnya, mungkin aku bisa mendengar jawaban lain..yang lebih masuk akal..yang lebih hangat ditelinga seorang sahabat. Tapi sebenarnya apa yang aku harapkan, apa yang ingin aku dengar, aku juga tidak yakin..

Tresya: Aku baik-baik saja..aku juga tidak merasa terpaksa melakukan hal ini.. Tidak ada ikatan emosi dan ini murni perdagangan, perdagangan jasa tepatnya. Kau tau ada berapa banyak orang melacurkan diri pada pasangan mereka dengan kedok status, padahal mereka hanya bermaksud morotin pasangannya, sampai mereka mendapatkan semua dan pasangannya tidak dapat memberikan materi lebih lagi, pacar yang menyedihkan itu akan diputusin dan mereka mencari mangsa baru..

Aku: Tapi apakah perlu kamu melibatkan tubuh kamu sendiri untuk keadaan sosial seperti itu? maksudku kamu punya kemampuan melakukan hal-hal positif yang lebih baik Tre..aku akan carikan kamu pekerjaan

Tresya: iya benar hanya tubuh bukan jiwa ku, bukankah itu yang paling penting? dan pastikan juga kau bekerja tanpa menyiksa jiwa mu..
 
Sebenarnya aku masih ingin bertanya kenapa menjadi Pelacur Lesbian? Memangnya itu beneran ada? Apakah mereka semua berpikir dengan konsep yang sama seperti Tre? Apakah itu adalah komunitas baru yang terorganisir, sehingga para Lesbian yang patah hati dan terlanjur menjadi pesimis terhadap cinta, mereka akan datang kesana hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis yang kemudian mereka akan kembali lagi pada dunia mereka dan bekerja berkarya tanpa terlibat sebagai seorang Lesbian dengan pasangan palsu disisinya, dunia para pemakai jasa tersebut juga akan baik-baik saja tanpa dihantam isu-isu dari para homophobia..


Tidak ada komentar: